Senin, 04 Januari 2016

Manfaat Media Pembelajarn

Manfaat Media Pembelajarn


A.      Manfaat Media Pembelajarn
Sudirman & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.      pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.      bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3.      Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4.      Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

Encylopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1.      Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.      Memperbesar perhatian siswa.
3.      Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.      Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui gambar hidup.
6.      Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.      Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1.      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu:
a.       Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b.      Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c.       Kejadian lagka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.
d.      Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
e.       Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f.       Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
4.      Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsug dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.




B.       Strategi Pemanfaatan Media Pembelajaran
1.      Persiapan sebelum Menggunakan Media
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Pertama-tama pelajari buku yang telah disediakan, kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, setidaknya hal tersebut dilakukan, karena hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar media itu.
Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Dengan demikian pada saat menggunakannya nanti kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu. Jika media itu digunakan secara berkelompok sebaiknya tujuan yang akan dicapai dibicarakan terlebih dahulu dengan semua anggota kelompok. Hal itu penting supaya perhatian dan pikiran terarah ke hal yang sama.
Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan nyaman apalagi media itu digunakan secara berkelompok. Sedapat mungkin semua anggota kelompok dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam mendengarkan dan atau melihat program media itu. Layar atau pesawat radio atau tape recorder harus ditempatkan dengan baik sehingga semua dapat melihat dan mendengarnya dengan jelas.

2.        Kegiatan Selama Mengunakan Media
Yang perlu dijaga selama menggunakan media ialah suasan ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Sebaiknya, ruangan jangan digelapkan sama sekali hal itu supaya kita masih dapat menulis jika menjumpai hal-hal penting yang perlu diingat. Kitapun dapat menulis pertanyaan jika ada bagian yang tidak jelas atau sulit dipahami.
Jika menulis atau membuat gambar dan membuat catatan singkat usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentrasi. Jangan sampai perhatian kita terlalu banyak tercurah pada apa yang ditulis sehingga kita dapat memperhatikan sajian media yang sedang berjalan. Media yang digunakan secara berkelompok harus kita jaga benar-benar supaya kita tidak bicara, jika kita bicara tentu hal tersebut akan mengganggu teman bicara kita.
Ada kemungkinan selama sajian media berjalan kita diminta melakukan sesuatu misalnya menunjukan gambar, membuat garis, menyusun sesuatu, menjawab pertanyaan, dan sebagainya. Perintah-perintah itu sebaiknya dijalankan dengan tenang, jangan sampai mengganggu teman lain.
      
3.        Kegiatan Tindak Lanjut
Masuk kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, untuk memantapkan pemahaman terhadap materi intruksional dan disampaikan melalui media bersangkutan. Untuk itu soal teks yang disediakan perlu kita kerjakan dengan segera sebelum kita lupa sisi program media itu. Kemudian kita cocokkan jawaban kita dengan kunci yang disediakan, bila kita masih banyak membuat kesalahan sebaiknya sajikan program media bersangkutan diulang lagi.
Apabila kita belajar secara berkelompok perlu diadakan diskusi kelompok. Hal ini dilakukan untuk membicarakan jawaban soal tes atau untuk membicarakan hal-hal yang kurang jelas atau sulit dipahami. Ada kemungkinan kita anjurkan melakukan tindak lanjut, misalnya melakukan percobaan, melakukan observasi, menyusun sesuatu, dan sebagainya. Bila hal tersebut dapat dilakukan, sebaiknya petunjuk itu diikuti dengan baik.

C.      Pemanfaatan Media Pembelajaran
Arif S. Sadiman (1990:189) membagi pemanfaatan media pembelajaran pada dua pola, yakni pemanfaatan media dalam situasi belajar-mengajar di dalam kelas atau ruang (seperti auditorium) dan pemanfaatan media di luar kelas. Dalam konteks pemanfaatannya di dalam kelas, kehadirannya dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu.
Oleh karena itu, guru hendaknya memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan media ke dalam rencana pembelajaran meliputi tujuan, materi, strategi, dan juga waktu yang tersedia. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran di kelas yaitu:
Pertama, persiapan guru: pada langkah ini guru menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui media pembelajaran sehubungan dengan pelajaraan (materi) yang akan dijelaskan berikut dengan strategi-strategi penyampaiannya.
Kedua, persiapan kelas: pada langkah ini bukan hanya menyiapkan perlengkapan, tetapi juga mempersiapkan siswa dari sisi tugas misalnya agar dapat mengikuti, mencatat, menganalisis, mengeritik, dan lain-lain.


Ketiga, penyajian: penyajian media pembelajaran sesuai dengan karakteristiknya.
Keempat, langkah lanjutan dan aplikasi: sesudah penyajian perlu ada kegiatan belajar sebagai tindak lanjutnya misalnya diskusi, laporan, dan tugas lain.
Pola pemanfaatan kedua adalah pemanfaatan media pembelajaran di luar kelas. Pola kedua ini memperkuat posisi media sebagai sumber belajar. Pola pemanfaatan media di luar kelas menurut Arif S. Sudiman (1990:190-197) dapat dibedakan dalam tiga kelompok yaitu kelompok yang terkontrol, tidak terkontrol (bebas), dan jumlah sasarannya.
1.         Pemanfaatan media secara terkontrol, yaitu media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu, seperti pemanfaatannya di dalam kelas dan pada program pendidikan jarak jauh. Hasil belajar melalui pemanfaatan media secara terkontrol ini biasanya dievaluasi secara teratur dengan alat evaluasi yang terukur.
2.         Pemanfaatan media secara bebas (tidak terkontrol), yaitu pemanfaatannya tanpa ada kontrol atau pengawasan seperti media-media yang dimanfaatkan masyarakat secra luas dengan cara membeli. Masyarakat itu sendirilah yang menentukan tujuan pemanfaatannya, yaitu menyesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing seperti pemanfaatan kaset pelajaran bahasa Inggris, video interaktif tentang belajar membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.
3.         Pemanfaatan media dilihat dari jumlah penggunaannya, yaitu secara perorangan, kelompok, dan massal. Pemanfaatan media secara perorangan biasanya dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya  sehingga pengguna dapat memanfaatkannya secara mandiri seperti modul. Pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2 s/d 8 orang) maupun kelompok besar (9 s/d 40 orang). Media untuk kelompok ini biasanya dilengkapi buku petunjuk bagi pimpinan kelompoknya. Setelah atau sebelum memanfaatkan media, kelompok dapat melakukan diskusi. Terakhir media yang dimanfaatkan secara massal (mulai puluhan, ratusan, hingga ribuan orang). Media untuk massal ini biasanya disalurkan melalui radio dan televisi. Sebelum pemanfaatan media ini, peserta diberi bahan tercetak yang memuat tujuan pembelajaran, garis  besar isi, petunjuk tindak lanjut, dan bahan dari sumber lain untuk pendalaman pemahaman.


1 komentar: