Kehidupan Generasi Abad 21
Generasi abad ke-21 sangatlah berbeda dengan generasi
sebelumnya. Mari kita lihat lingkungan sekitar kita, generasi sekarang serba
berkeinginan cepat, potong kompas, yang jauh jadi dekat, yang sulit jadi mudah,
dapat mengerjakan banyak kegiatan dalam satu waktu, dan kencederungan tidak
fokus.
Di
abad ke 21 ini perkembangan yang terjadi semakin pesat, baik dari segi
pengetahuan maupun tekhnologi dan yang terbaru saat ini ialah pemikiran manusia
yang semakin kompleks. Di abad dan zaman yang semakin canggih dan modern ini
pula manusia merasa di permudah dalam melakukan segala sesuatunya. Salah satu
contohnya ialah penggunaan internet.
Namun dalam penggunaan internet banyak manusi yang
menyalahgunakannya, mereka mempergunakan internet untuk hal-hal yang negatif dan
tidak bermanfaat. Hal yang seperti inilah yang menjadi kelemahan di abad 21 ini.
Maka dari itu dalam penggunaannya, manusia seharusnya memiliki pengetahuan atau
agar penggunaan internet itu sendiri dapat digunakan dalam hal-hal yang
bersifat posirif.
Abad 21
beberapa kalangan mengidentikkan sebagai abad teknologi, karena di abad ini
peran manusia hampir pasti dapat digantikan oleh teknologi, yang pada dasarnya
merupakan hasil kerja keras manusia itu sendiri. Berbagai perubahan ‘dunia’
yang sangat luar biasa dan terus muncul mengiringi setiap langkah perubahan
pada abad 21 ini. ‘Horison’ dunia semakin meluas seiring dengan ‘menyusutnya’
dunia, tak ada lagi pembatas sekat negara satu dengan negara yang lain, tidak
ada sekat antara komunitas satu dengan yang lain.
Dunia telah
berubah menjadi sebuah desa kecil yang mengglobal (global vilage).
Keadaan ini disebabakan berkembangnya tekhnologi informasi, jaringan dan
internet. Bahkan saat ini bukanlah sesuatu yang sangat luar bisa jika beberapa
pekerjaan tidak memerlukan kehadiran fisik seseorang dalam suatu pekerjaan
melalui teknologi ‘teleconference’ umumnya, orang-orang muda
(net generation/millenilas) memiliki karakter berikut :
·
Memiliki
akses yang cepat terhadap informasi dari berbagai sumber.
·
Dapat
mengerjakan beberapa hal dalam waktu bersamaan (multitasking).
·
Lebih
menyukai hal-hal yang bernuansa atau bernapaskan multimedia.
·
Lebih
menyukai berinteraksi via dunia maya, jejaring sosial (Facebook, Twitter, Yahoo
Messengger, hingga BBM).
·
Dalam
belajar, lebih menyukai hal-hal yang bersifat aplikatif dan menyenangkan.
1. Kualitas
yang Dibutuhkan di Abad 21
Kualitas
manusia seperti apa yang bisa survive dalam mainstream perubahan di atas ?
Manusia abad 21 harus mampu berpikir kritis dan
kemauan kerja keras, mereka dituntut mampu mendefinisikan permasalahan kompleks
yang tumpang tindih, tidak jelas domainnya; menggunakan keahlian dan perangkat
yang tersedia baik manusia maupun elektronik untuk analisis dan riset, mendesain
jenis tindakan dan solusi: mengatur implementasi solusi tersebut; menilai
hasil; kemudian secara terus-menerus meningkatkan variasi solusi ketika kondisi
berubah.
Manusia pada
abad 21 harus kreatif, mampu menciptakan solusi baru untuk permasalahan lama,
menemukan prinsip baru dan penemuan baru, menciptakan cara baru untuk
mengkomunikasikan gagasan baru, menemukan cara kreatif untuk mengatur proses
kompleks.
Manusia abad 21 harus mampu kerjasama kelompok untuk
memecahkan masalah yang rumit atau untuk menciptakan perangkat kompleks,
menghasilkan jasa, dan produk-produk.
Manusia abad 21 hidup di era informasi, dimana tidak
ada sekat antar negera maka diperlukan kemampuan memahami budaya antar negara
tanpa kehilangan akar budayanya sendiri (karakter kebangsaan).
Manusia abad 21 memerlukan kemampuan untuk
berkomunikasi efektif di dalam berbagai media dengan berbagai pendengar. Dengan
memberikan sejumlah pilihan komunikasi misalnya; laporan tercetak, dokumen
elektronik, majalah artikel dll.
Dan yang menjadi keharusan manusia abad 21 semua orang
harus mampu menguasai komputer dasar sampai kepada suatu tingkat yang lebih
tinggi untuk kelancaran ‘digital’ dan mampu menggunakan berbagai perangkat (softwere)
berbasis komputer untuk melaksanakan tugas hidup sehari-hari.
Di abad 21 banyak pekerjaan dan permasalahan hiduo
menuntut keterampilan berpikir tingkat tinggi, terkait dengan hal ini menjadi
hal yang mustahil hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah, manusia abad 21
dituntut menjadi pembelajar yang mandiri.
2. Pembelajaran
di Abad 21
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi
abad 21 dimana kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang
berkembang begitu cepat memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan
termasuk pada proses belajar mengajar. Selain itu, sistem pembelajaran abad 21
merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan saat
ini menuntut sekolah untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
pendidik (teacher-centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning). Hal ini
sesuai dengan tuntutan dunia masa depan dimana peserta didik harus memiliki
kecakapan berpikir dan belajar yang telah dijelaskan diatas. Semua kecakapan
ini bisa dimiliki oleh peserta didik apabila pendidik mampu mengembangkan
rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang peserta didik
untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong peserta
didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana
pembelajaran yang dibuatnya. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik berbeda
dengan pembelajaran yang berpusat pada pendidik, berikut karakter pembelajaran
abad 21 yang sering disebut sebagai 4C, yaitu:
a. Communication (Komunikasi)
Pada karakter
ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan
komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan,
dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya
untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan
teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah yang diberikan oleh
pendidik.
b. Collaboration (Kerjasama)
Pada karakter ini, peserta didik
menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan;
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif
berbeda. Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas
secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan
mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain.
c. Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir
Kritis dan Pemecahan Masalah)
Pada karakter ini, peserta didik berusaha
untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan
yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan
kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk
menyusun, mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
d. Creativity and Innovation (Daya cipta
dan Inovasi)
Pada karakter
ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan
responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Multitasking (Dua atau
Lebih Kegiatan dalam Waktu Bersamaan)
Multitasking adalah istilah teknologi
informasi yang mengacu kepada sebuah metode dimana banyak pekerjaan atau
dikenal juga sebagai proses diolah dengan menggunakan sumberdaya
CPU yang sama. Dalam kasus sebuah komputer dengan prosesor tunggal, hanya
satu instruksi yang dapat bekerja dalam satu waktu, berarti bahwa CPU tersebut
secara aktif mengolah instruksi untuk satu pekerjaan tersebut. Multitasking
memecahkan masalah ini dengan memjadwalkan pekerjaan mana yang dapat berjalan
dalam satu waktu, dan kapan pekerjaan yang lain menunggu untuk diolah dapat
dikerjakan.
Sedangkan Human multitasking is the performance by an individual of
appearing to handle more than one task at the same time. The term is derived
from computer multitasking. An example of multitasking is listening to
a radio interview while typing an email. Some believe that multitasking can
result in time wasted due to human context switching and apparently causing more errors due to
insufficient attention. Other research illustrates our brains are capable dealing with certain
‘dual multiple tasks’ at the same time.
Jadi multitasking adalah pemrosesan
beberapa tugas pada waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, jika seseorang sedang
menyetir, bertelepon lewat ponsel, dan sambil merokok secara bersamaan, maka
orang tersebut melakukan multitasking. Sedangkan dalam komputer contohnya
ketika kita sedang browsing, chatting, dan mendengarkan musik secara bersamaan
atau dalam satu waktu.
Multimedia Learning (Pembelajaran
Multimedia)
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau
lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi
secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia
linear, dan multimedia interaktif.
Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat
pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini
berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film. Sedangkan Multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah
multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dan lain-lain.
Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan
lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang
utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental
siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku
yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam
aktivitas belajar dan pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini
diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan
dan terkendali.
1. Manfaat dan Keunggulan
Multimedia Pembelajaran
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar
dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Sedangkan keunggulan multimedia
pembelajarn adalah sebagai berikut.
a.
Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti
kuman, bakteri, elektron, dan
lain-lain.
b.
Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah,
seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.
c.
Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau
lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet
Mars, berkembangnya bunga dan lain-lain.
d.
Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan
lain-lain.
e.
Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi,
harimau, racun dan lain-lain.
f.
Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
Online Social Networking
(Jaringan Sosial Online)
Sosial Network biasa juga disebut jaringan sosial atau jejaring
pertemanan, karena
sosial network merupakan sebuah bentuk layanan internet yang ditujukan sebagai
komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada
bidang tertentu, atau kesamaan latar balakang tertentu.
Contoh Aplikasi Sosial Network Yaitu seperti Twitter, Facebook, Friendster, Aplikasi yang mengizinkan
user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat
terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto –
foto.-Youtube,Devianart Disini para user dari pengguna website ini saling
meng-share konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain –
lain.-MySpace.com adalah situs jaringan sosial populer
yang menawarkan jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik
dan video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia-Multiply.com adalah salah satu layanan Blogging yang digemari saat ini
karena menyediakan fasilitas lengkap untuk para blogger, seperti blog itu
sendiri, foto album, guestbook, music, video, link, review, dan lainnya.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka
media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau
twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media
sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak
hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya
media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional
dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua
orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media
tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan
tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media
sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan
yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan
dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan
bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video,
grafis, dan berbagai model content lainnya.
Media
sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
·
Pesan yang di
sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang
contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
·
Pesan
yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
·
Pesan yang di
sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
·
Penerima
pesan yang menentukan waktu interaksi
Manfaat Social Network Yang
Sebenarnya
1. Kita bisa berhubungan sama orang lain dengan cepat,
aman, dan murah. Beberapa social network menawarkan fasilitas yang sangat
memuaskan seperti kita bisa chattingan sama orang lain di manapun dan kapanpun
dengan hanya memiliki account social network tersebut. Jadi pada saat ini
berhubungan dengan orang lain dari manapun di seluruh belahan dunia terasa
sangat mudah dengan bantuan social network.
2. Social network juga bisa menjadi sarana jual beli
online. Sekarang ini dengan bantuan internet semua terasa mudah, kegiatan jual
beli pun tidak perlu mempertemukan penjual dan pembelinya. cukup pasang iklan
di social network makan barang akan dilihat pembeli sehingga barang yang kita
jual pun akan laku. Dengan kata lain internet atau lebih tepatnya social
network juga ikut serta dalam kegiatan jual beli di seluruh dunia 3.
Social network juga dapat bermanfaat di segi pendidikan. Jika kita menggunakan
social network dengan bijak, dan dengan kegiatan-kegiatan positif makan
penggunaan social network itu sendiri dapat dioptimalkan manfaatnya. di segi
pendidikan social network juga dapat mempercepat atau membantu proses
belajar. Nah setelah penjelasan diatas, sudah pahamkan anda tentang
perbedaan social media dengan social network?
Dampak positif dan negatif penggunaan jaring sosial
1. Dampak positif :
·
Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi
internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
·
Media pertukaran data, dengan menggunakan email,
newsgroup, ftp dan www (world wide web jaringan situs-situs web) para pengguna
internet diseluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan
mudah.
·
Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan
internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang
penting dan akurat.
·
Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet
sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
·
Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang
pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.
·
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang
perdagangan sehingga tidak perlu lagi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
2. Dampak negatif
·
Pornografi
·
Violence and gore
·
Penipuan
·
Carding
·
Perjudian
Online Info Searching (Pencarian Info secara Online)
Pencarian
online
adalah proses interaktif mencari dan mengambil informasi yang diminta melalui
komputer dari database yang secara online . Internet
merupakan sarana yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dalam mencari
informasi yang kita inginkan. Di internet, kita dapat mencari barang kebutuhan
primer, sekunder, maupun tersier. Berita dan beragam informasi yang diperlukan
dapat kita temukan di internet, termasuk hiburan. Cara yang digunakan pun
sangat mudah, hanya dengan mengetik nama alamat situs atau mencarinya dengan
mesin pencari, dalam hitungan detik kebutuhan yang kita cari, kita dapatkan.
Di internet, kita bisa mencari info dan berita-berita aktual melalui mesin
pencari, seperti www.google.com, www.Altavista.com, www.Ask.com,
www.Yahoo.com. Kita juga bisa menjaring banyak teman dari berbagai
kalangan dari seluruh dunia melaluli situs-situs pertemanan, seperti
Friendster, Facebook, Twitter, mig33, Ebuddy, tagged dan hi5. di situs-situs
ini, kita dapat bergabung dengan berbagai macam komunitas, misalnya komunitas
hobi atau profesi.
Melalui internet, kita bisa mendapatkan film, musik, bahkan program-program
terbaru melalui situs-situs yang menyeidakan fasilitas download
(unduh) gratis. tidak hanya itu, kita pun bisa berbelanja di internet.
Ya, internet menyediakan berbagai barang dan jasa yang kita
butuhkan. kunjungi saja toko-toko online dan ikuti langkah-langkahnya,
dalam sekejap, kita akan bisa berbelanja apa pun yang kita
inginkan. Selain berbelanja, kita dapat berbisnis di internet. tidak hanya
toko online, situs-situs bisnis bisa menjadi wadah kita dalam menjaring
rekanan. Kunjungi saja situs-situsnya, ikuti langkah-langkahnya. Bukan
mustahil, kita bisa sukses berbisnis melalui situs-situs ini. Jika sulit
mencari tempat yang mampu memfasilitasi hobi, kunjungi situs-situs hobi. Disini
kita bisa memperoleh apapun yang kita perlukan, dari komunitas hobi yang sama,
barang-barang koleksi, hingga acara-acara dan jual beli barang-barang koleksi.
Game, Simulations and Creative Expressions (Permainan,
simulasi dan ekspresi kreatif)
1. Games
(Permainan)
Menurut Kimpraswil (dalam As’adi
Muhammad, 2009: 26) mengatakan bahwa definisi
permaina adalah usaha
olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan
dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan tugas dan
kepentingan organisasi dengan lebih baik.
Lain
halnya dengan Joan Freeman dan Utami munandar (dalam Andang Ismail, 2009: 27)
mendefinisikan prmainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai
perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Menurut beberapa pendapat para ahli
tersebut peneliti menyimpulkan definisi
permainan adalah
suatu aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang
dapat membentuk proses kepribadian
anak dan
membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektuan, sosial, moral dan
emosional.
Berbagai games seperti bermain kartu,
gambar, benda alam, dan domino atau monopoli merupakan permainan yang
mengajarkan siswa strategi memecahkan masalah ketika bermain untuk memenangkan
permainan. Tentu saja siswa perlu waktu menguasai permainan jenis ini sebelum
ia benar-benar mahir berstrategi.
Siswa dikatakan bermain jika memenuhi
kriteria self chosen dan self directed. Siswa yang kompeten dan berpengalaman
dalam bermain akan menjadi pelajar yang kreatif, pede, dan memiliki motivasi
diri. Yang utama, bermain adalah kerja bagi siswa. Itulah kunci yang harus dipegang
guru.
Dengan bermain anak tidak hanya menyerap
informasi tapi mereka juga bekerja dengan informasi tersebut, bagaimana
aplikasinya dan terus melakukan percobaan berulang-ulang sampai informasi
tersebut dimengerti anak.
Ketika bermain, fisik anak juga belajar
memahami bagaimana kerja tubuhnya, memperkuat dan mengembangkan otot dan
kordinasinya melalui gerak, melatih motorik halusnya (memungut benda-benda
kecil, biji-bijian, potongan kertas kecil dan sebagainya). Begitu juga dengan
motorik kasar dan keseimbangan, misalnya koprol, memanjat, berlari, jalan dan
lain-lain. Di dalam kegiatan bermain anak juga mengembangkan keterampilan
emosinya, rasa percaya diri pada orang lain, kemandirian dan keberanian untuk
berinisiatif.
Bermain pura-pura menjadi orang lain,
binatang, atau karakter orang lain merupakan tahapan yang sangat menonjol. Anak
belajar melihat dari sisi orang lain (empati). Misalnya anak bermasalah ketika
dibawa ke dokter, orangtua dapat bermain pura-pura untuk mengatasi rasa
ketakutan anak.
Dalam bermain anak mendapatkan penemuan
intelektual. Misal, anak bermain mengisi dan mengosongkan botol, anak belajar
volume, dan lain-lain. Kelebihan lain yang didapat anak dalam bermain adalah
berkembangnya multiple intelegen (kecerdasan jamak).
Berikut
ini, beberapa hal yang perlu diketahui guru dalam aktivitas bermain agar siswa
dapat bermain.
·
Siswa perlu
ekstra energi. Anak yang sakit, kecil keinginannya untuk bermain.
·
Siswa harus
mempunyai cukup waktu untuk bermain.
·
Untuk
bermain, siswa perlu alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf
perkembangannya.
·
Perlu ruangan
untuk bermain, tidak usah terlalu lebar dan tak perlu ruangan khusus. Siswa
dapat bermain di ruang kelas, halaman, bahkan di ruang sempit pun.
·
Perlu
pengetahuan cara bermain. Siswa belajar bermain melalui mencoba-coba sendiri,
meniru teman-temannya atau diberi tahu caranya oleh orang lain. Cara yang
terakhir adalah yang terbaik, karena siswa tidak terbatas pengetahuannya dalam
menggunakan alat permainannya dan siswa akan mendapat keuntungan lain lebih
banyak.
Perlu
teman bermain. Anak Jika siswa bermain sendiri, ia akan kehilangan kesempatan
belajar dari teman-temannya. Sebaliknya, kalau terlalu banyak bermain dengan
yang lain, hal itu dapat mengakibatkan siswa tidak mempunyai kesempatan yang
cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri.
2. Simulasi
Metode simulasi merupakan metode mengajar
yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Mengajar dengan simulasi
objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, tetapi kegiatan mengajar
yang bersifat pura-pura. Simulasi dapat dilakukan oleh siwa Sekolah Dasar pada
kelas IV ke atas, karena kegiatan pembelajarannya menuntut adanya kemampuan
siswa dalam berinteraksi dalam kelompok.
Ada beberapa jenis model simulasi
diantaranya adalah bermain peran, sosiodrama, permainan simulasi dan
sebagainya. Bermain peran (role playing) merupakan permainan dalam bentuk
dramatisasi, sekelompok siswa melaksanakan kegiatan tertentu yang telah
diarahkan oleh guru. Simulasi ini lebih menitikberatkan pada tujuan untuk
mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan
terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa tersebut bermakna bagi
kehidupan sekarang.
Sosiodrama adalah suatu kelompok yang
belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai
makhluk sosial. Misalnya hubungan antara anak terhadap orang tua, antar siswa
dengan teman kelompoknya, dan sebagainya. Permainan simulasi (simulation
games) siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai pembuat
keputusan.
a.
Karakteristik metode simulasi
yaitu :
·
Kegiatan
pembelajaran bukan pada ojek sebenarnya.
·
Kegiatan
secara kelompok.
·
Aktivas
komunitas.
·
Alternatif
untuk pembelajaraan sikap.
·
Peran guru
sebagai pembimbing.
·
Ada topik
permasalahan.
·
Ada peran
yang perlu dimainkan siswa.
b. Keunggulan Metode Simulasi yaitu :
·
Siswa dapat
berinteraksi sosial dengan lingkungan.
·
Siswa
terlibat langsung dalam pembelajaran.
·
Siswa dapat
memahami permasalahan sosial.
·
Membina
hubungan personal yang positif.
·
Dapat
membangkitkan imajinasi dan estetika siswa dan guru.
c. Kelemahan Metode Simulasi
·
Relatif
memerlukan waktu yang banyak.
·
Apabila siswa
tidak memahami konsep simulasi tidak akan efektif.
·
Sangat
bergantung pada aktifitas siswa.
·
Pemanfaatan/bantuan
sumber belajar sulit.
·
Adanya siswa
yang lambat, kurang minat dan kurang motivasi, simulasi kurang berhasil.
3. Ekspresi
kreatif
Ekspresi kreatif adalah perasaan manusia yang
ungkapannya diselaraskan dengan jenis ciptaan karya seni misalnya: seni rupa,
musik, tari, drama atau sastra.
Referensi:
menarik banget buat dibaca
BalasHapuscara mendapatkan stamp digital alfamart